Total Tayangan Halaman

Senin, 11 Juni 2012

Korban ideologi langsing



Setiap wanita pasti pengen mendambakan tubuh yang langsing dan cantik. Walaupun tidak mudah untuk dilakukan akan tetapi banyak wanita yang rela menahan lapar dan berolah raga berjam-jam demi mendapatkan tubuh yang langsing. Di dalam masyarakat sendiri sering memandang wanita cantik adalah wanita yang bertubuh langsing dan sexy. Oleh karena itu setiap wanita sering berlomba-lomba untuk mengurangi berat  badannya. Entah dengan cara yang mudah sampai cara yang ekstrem. Semata  hanya untuk menarik perhatian para laki-laki atau suami yang mereka cintai. Ada banyak alasan kenapa wanita ingin bertubuh langsing:
1.      Biar sehat
2.      Disayang pacar
3.      Disayang suami
4.      Ingin menjadi pragawati
5.      Tuntutan dari pekerjaan
6.      Ingin menjadi pusat perhatian orang
7.      Ingin tampil sexy
8.      Biar baju muat
Oleh karena itu kecenderungan diantara wanita yang bertubuh besar alias disebut gendut sering menjadi korban ideologi langsing. Streotipe lama yang masih melekat bahwa orang gendut adalah orang pemalas yang kebanyakan makan. Masih banyak orang yang berpandangan bahwa wanita gendut itu tidak cantik. Ia lebih tersisihkan diantara wanita yang bertubuh kurus dan langsing. Wacana kuasa segera terasa. Seorang yang bertubuh “langsing”  sebagai pemilik kuasa dan seorang bertubuh besar sebagai “objek kuasa” berhadapan satu lawan satu. Perempuan sering menjadi korban ideologi langsing terlebih sebagai seksualitas kaum adam.
Perempuan sebagai objek seksualitas
Urusan seks di negara mana pun, apalagi di negara berkembang, menganggap wanita hanya sebagai objek saja. Tidak sebagai mitra untuk berbagi cinta. Perlakuan ini sampai sekarang pun masih tetap tidak berubah, apalagi ketika wanita itu sudah berstatus seorang istri.

Tetap saja para suami memperlakukan mereka sebagai objek seksual. Karena itu, tidak aneh bila kebanyakan suami tidak mempedulikan kenikmatan kehidupan seksual seperti dirinya, atau tidak. Kalau sudah begini, siapa yang akan dibilang egois? Tapi, para wanita juga harus bertanya, apakah ketidakpedulian itu bersumber dari  ketidakmengertian sang suami? Maka, istri pulalah yang harus memberitahukan kepada suami, bahwa istri adalah subjek. Selain itu jangan lupa untuk membuat mereka tetap sadar dengan predikat posisi itu. Bila para suami telah sadar, maka mereka dengan sendirinya juga akan menyadari dan dapat  merasakan keinginan dan harapan Anda, sebagai istri, dalam kehidupan seksual yang dilakukan  bersamanya.
Komentar penulis
Seperti yang saya paparkan diatas  banyak sekali yang mempengaruhi seorang wanita menjadi korban ideologi langsing. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi bisa dari dalam maupun bisa dari luar. Menurut saya faktor dari dalam yang ada dua yaitu anoreksia nervosa dan bulimia nervosa. Anoreksia nervosa (AN) adalah sebuah gangguan makan yang ditandai dengan penolakan untuk mempertahankan berat badan yang sehat dan rasa takut yang berlebihan terhadap peningkatan berat badan akibat pencitraan diri yang menyimpang. Pencitraan diri pada penderita AN dipengaruhi oleh bias kognitif (pola penyimpangan dalam menilai suatu situasi) dan memengaruhi cara seseorang dalam berpikir serta mengevaluasi tubuh dan makanannya. AN merupakan sebuah penyakit kompleks yang melibatkan komponen psikologikal, sosiologikal, dan fisiologikal, pada penderitanya ditemukan peningkatan rasio enzim hati ALT dan GGT, hingga disfungsi hati akut  pada tingkat lanjut. Seseorang yang menderita AN disebut sebagai anoreksik atau (lebih tidak umum) anorektik. Istilah ini sering kali namun tidak benar disingkat menjadi anorexia, yang berarti gejala medis kehilangan nafsu makan. Sedangkan  Bulimia nervosa adalah kelainan cara makan yang terlihat dari kebiasaan makan berlebihan yang terjadi secara terus menerus. Bulimia adalah kelainan pola makan yang sering terjadi pada wanita. Kelainan tersebut biasanya merupakan suatu bentuk penyiksaan terhadap diri sendiri. Yang paling sering dilakukan oleh lebih dari 75% orang dengan bulimia nervosa adalah membuat dirinya muntah, kadang-kadang disebut pembersihan; puasa, serta penggunaan laksatif, enema, diuretik, dan olahraga yang berlebihan juga merupakan ciri umum. Itu yang menurut saya faktor yang bisa mempengaruhi seseorang mengalami kecemasan tentang berat badannya. 
Dari pandangan saya faktor dari luar adalah streotipe lama tentang wanita cantik dan sexy harus wanita yang mempunyai tubuh yang langsing sehingga banyak tuntutan yang harus dilakukan untuk mendapatkan tubuh yang langsing, oleh karena itu banyak di antara wanita yang rela mengusahakan banyak cara untuk mendapatkan tubuh yang langsing dan ideal. Setelah mendapatkan tubuh yang langsing banyak wanita yang menjadi korban dari ideologi tersebut.  Mereka hanya dipandang sebagai objek seksualitas kaum laki-laki. Padahal sebenarnya wanita itu ingin  dicintai apa adanya.


Selasa, 05 Juni 2012

Jenis - Jenis Phobia


Phobia merupakan suatu situasi dimana seseorang bertindak irasional dan mempunyai ketakutan yang besar akan sesuatu. Biasanya seseorang yang mempunyai phobia akan merasakan suatu ketakutan pada saat tertentu. Sekarang anda bisa melihat macam-macam Phobia yang ada di dunia ini:


Ablutophobia - Takut mencuci atau mandi.
Acarophobia - Takut pada rasa gatal atau serangga yang menyebabkan gatal.
Acerophobia - Takut akan rasa asam.
Achluophobia - Takut akan gelap/kegelapan.
Acousticophobia - Takut akan suara.
Acrophobia - Takut akan ketinggian.
Aerophobia - Takut meneguk, menelan udara,atau material beracun yang ada di udara.
Aeroacrophobia - Takut akan tempat tinggi yang terbuka.
Aeronausiphobia - Takut akan muntah atau mabuk udara.
Agateophobia - Takut akan kegilaan.
Agliophobia - Takut akan rasa sakit.
Agoraphobia - Takut pada tempat terbuka, takut di kerumunan orang, tempat umum seperti pasar. Takut untuk meninggalkan tempat yang aman.
Agraphobia - Takut akan pelecehan seksual.
Agrizoophobia - Takut aklan binatang liar.
Agyrophobia - Takut pada jalan atau menyebrang jalan.
Aichmophobia - Takut pada jarum atau benda benda yang mempunyai ujung.
Ailurophobia - Takut pada kucing.
Albuminurophobia - Takut akan penyakit ginjal.
Alektorophobia - Takut pada ayam.
Algophobia - Takut pada rasa sakit.
Alliumphobia - Takut pada bawang putih.
Allodoxaphobia - Takut akan pendapat orang.
Altophobia - Takut akan ketinggian.
Amathophobia - Takut akan debu.
Amaxophobia - Takut mengendarai mobil.
Ambulophobia - Takut berjalan.
Amnesiphobia - Takut amnesia.
Amychophobia - Takut pada goresan atau takut tergores.
Anablephobia - Takut melihat ke atas.
Ancraophobia - Takut pada angin. (Anemophobia)
Androphobia - Takut pada laki-laki.
Anemophobia - Takut pada angin.(Ancraophobia)
Anginophobia - Takut radang tenggorokan, tersedak.
Anglophobia - Takut pada negara dan kebudayaan inggris, dll.
Angrophobia - Takut pada kemarahan atau takut marah.
Ankylophobia - Takut sikap tak bergerak suatu sambungan.
Anthrophobia or Anthophobia - Takut pada bunga.
Anthropophobia - Takut pada orang atau masyarakat.
Antlophobia - Takut akan banjir.
Anuptaphobia - Takut hidup sendiri.
Apeirophobia - Takut akan sesuatu yang tak berakhir.
Aphenphosmphobia - Takut disentuh. (Haphephobia)
Apiphobia - Takut pada lebah.
Apotemnophobia - Takut kepada orang yang diamputasi.
Arachibutyrophobia - Takut pada selai kacang yang menempel pada langit-langit mulut.
Arachnephobia or Arachnophobia - Takut pada laba-laba.
Arithmophobia - Takut pada angka.
Arrhenphobia - Takut pada laki-laki.
Arsonphobia - Takut pada api.
Asthenophobia - Takut pingsan dan takut lemah.
Astraphobia or Astrapophobia - Takut pada guntur dan kilat.(Ceraunophobia, Keraunophobia)
Astrophobia - Takut pada bintang-bintang atau hal yang berhubungan dengan angkasa.
Asymmetriphobia - Takut pada benda-benda asimetris.
Ataxiophobia - Takut akan ataxia. (diskoordinasi otot)
Ataxophobia - Takut akan ketidakteraturan atau ketidakrapihan.
Atelophobia - Takut akan ketidaksempurnaan.
Atephobia - Takut akan runtuh atau reruntuhan.
Athazagoraphobia - Takut dilupakan atau diabaikan atau terlupakan.
Atomosophobia - Takut akan ledakan atom.
Atychiphobia - Takut akan kegagalan.
Aulophobia - Takut akan seruling.
Aurophobia - Takut pada emas.
Auroraphobia - Takut akan cahaya di utara.
Autodysomophobia - Takut pada orang yang berbau tidak sedap.
Automatonophobia - Takut pada boneka yang berbicara melalui suara perut , makhluk-makhluk animasi, patung lilin - segala sesuatu yang secara memberikan sensasi hidup
Automysophobia - Takut kotor.
Autophobia - Takut ditinggal sendiri atau menyendiri.
Aviophobia or Aviatophobia - Takut terbang.

Bacillophobia - Takut pada mikroba.
Bacteriophobia - Takut pada bacteria.
Ballistophobia - Takut pada peluru dan peluru kendali.
Bolshephobia - Takut pada Bolsheviks.
Barophobia - Takut pada gravitasi.
Basophobia or Basiphobia - ketidakmampuan untuk berdiri. Takut untuk berjalan atau jatuh.
Bathmophobia - Takut akan tangga atau tempat sempit.
Bathophobia - Takut kedalaman.
Batophobia - Takut ketinggian atau dekat dengan bangunan tinggi.
Batrachophobia - Takut pada binatang amphibi, seperti katak, kadal air, salamander, dll.
Belonephobia - Takut pada peniti dan jarum. (Aichmophobia)
Bibliophobia - Takut pada buku.
Blennophobia - Takut pada lumpur/kotoran.
Bogyphobia - Takut pada bogey atau bogeyman.
Botanophobia - Takut pada tanaman.
Bromidrosiphobia or Bromidrophobia - Takut pada bau badan.
Brontophobia - Takut pada guntur dan petir.
Bufonophobia - Takut pada kodok.

Cacophobia - Takut akan keburukan.
Cainophobia or Cainotophobia - Takut pada hal yang baru, kesenangan baru.
Caligynephobia - Takut pada wanita cantik.
Cancerophobia or Carcinophobia - Takut kanker.
Cardiophobia - Takut pada hati/jantung.
Carnophobia - Takut pada daging.
Catagelophobia - Takut ditertawakan.
Catapedaphobia - Takut melompat dari tempat tinggi dan tempat rendah.
Cathisophobia - Takut untuk duduk.
Catoptrophobia - Takut akan cermin.
Cenophobia or Centophobia - Takut pada hal atau ide baru.
Ceraunophobia or Keraunophobia - Takut pada guntur dan petir.(Astraphobia, Astrapophobia)
Chaetophobia - Takut pada rambut.
Cheimaphobia or Cheimatophobia - Takut pada hawa dingin.(Frigophobia, Psychophobia)
Chemophobia - Takut pada bahan kimia atau bekerja dengan bahan kimia.
Cherophobia - Takut pada keriangan/kegembiraan.
Chionophobia - Takut pada salju.
Chiraptophobia - Takut disentuh.
Chirophobia - Takut pada tangan.
Cholerophobia - Takut marah atau takut pada kolera.
Chorophobia - Takut menari.
Chrometophobia or Chrematophobia - Takut pada uang.
Chromophobia or Chromatophobia - Takut pada warna.
Chronophobia - Takut pada waktu.
Chronomentrophobia - Takut pada jam.
Cibophobia - Takut pada makanan.(Sitophobia, Sitiophobia)
Claustrophobia - Takut pada ruang terbatas.
Cleithrophobia or Cleisiophobia - Takut terkunci di tempat tertutup.
Cleptophobia - Takut kecurian.
Climacophobia - Takut pada tangga, mamanjat, atau takut jatuh dari tangga.
Clinophobia - Takut untuk tidur.
Clithrophobia or Cleithrophobia - Takut untuk disertakan.
Cnidophobia - Takut pada sengatan.
Cometophobia - Takut pada komet.
Coimetrophobia - Takut pada kuburan.
Coitophobia - Takut unutk bersetubuh.
Contreltophobia - Takut akan pelecehan seksual.
Coprastasophobia - Takut akan sembelit.
Coprophobia - Takut pada kotoran/tinja.
Consecotaleophobia - Takut pada sumpit.
Coulrophobia - Takut pada badut.
Counterphobia - Preferensi para phobia untuk situasi yang menakutkan.
Cremnophobia - Takut pada situasi berbahaya.
Cryophobia - Takut pada dingin yang ekstrim, es atau beku.
Crystallophobia - Takut pada kristal atau kaca.
Cyberphobia - Takut pada komputer atau bekerja menggunakan komputer.
Cyclophobia - Takut pada sepeda roda dua.
Cymophobia or Kymophobia - Takut pada ombak atau gerkan menyerupai ombak.
Cynophobia - Takut apada anjing atau rabies.
Cypridophobia or Cypriphobia or Cyprianophobia or Cyprinophobia - Takut pada wanita tuna susila or penularan penyakit melalui hubungan intim.

Decidophobia - Takut untuk mengambil keputusan.
Defecaloesiophobia - Takut akan pergerakan isi perut yang menyakitkan.
Deipnophobia - Takut akan makan malam dan obrolan pada saat makan malam.
Dementophobia - Takut akan kegilaan.
Demonophobia or Daemonophobia - Takut pada iblis.
Demophobia - Takut pada kerumunan orang. (Agoraphobia)
Dendrophobia - Takut pada pohon.
Dentophobia - Takut pada doktor gigi.
Dermatophobia - Takut pada luka kulit.
Dermatosiophobia or Dermatophobia or Dermatopathophobia - Takut pada penyakit kulit.
Dextrophobia - Takut pada benda yang ada di sebelah kanan badan.
Diabetophobia - Takut pada diabetes.
Didaskaleinophobia - Takut pergi ke sekolah.
Dikephobia - Takut akan keadilan.
Dinophobia - Takut akan kepeningan/kepusinngan atau whirlpool.
Diplophobia - Takut akan penglihatan ganda.
Dipsophobia - Takut pada minuman.
Dishabiliophobia - Takut membuka baju didepan seseorang.
Domatophobia - Takut pada rumah atau berada di dalam rumah.(Eicophobia, Oikophobia)
Doraphobia - Takut pada bulu, atau bulu binatang.
Doxophobia - Takut mengemukakan pendapat atau menerima pujian.
Dromophobia - Takut menyebrang jalan.
Dutchphobia - Takut pada orang belanda.
Dysmorphophobia - Takut pada kelainan bentuk/bentuk yang cacat.
Dystychiphobia - Takut pada kecelakaan.

Ecclesiophobia - Takut pada gereja.
Ecophobia - Takut pada kampung halaman/rumah sendiri.
Eicophobia - Takut pada lingkungan sekitar rumah.(Domatophobia, Oikophobia)
Eisoptrophobia - Takut pada cermin atau melihat diri sendiri pada cermin.
Electrophobia - Takut pada listrik.
Eleutherophobia - Takut akan kebebasan.
Elurophobia - Takut pada kucing. (Ailurophobia)
Emetophobia - Takut muntah/ muntahan.
Enetophobia - Takut pada peniti.
Enochlophobia - Takut pada kerumunan orang.
Enosiophobia or Enissophobia - Takut mengalami dosa tak termaafkana atau takut kecaman.
Entomophobia - Takut pada serangga.
Eosophobia - Takut pada senja atau subuh.
Ephebiphobia - Takut pada anak muda.
Epistaxiophobia - Takut pada hidung berdarah.
Epistemophobia - Talut pada ilmu pengetahuan.
Equinophobia - Takut pada kuda.
Eremophobia - Takut sendirian atau ditinggal sendirian.
Ereuthrophobia - Takut muka memerah.
Ergasiophobia - 1) Takut pada pekerjaan. 2) ahli bedah : Takut untuk mengoperasi.
Ergophobia - Takut unutk bekerja.
Erotophobia - Takut pada cinta seksual atau pertanyaan seksual.
Euphobia - Takut mendengarkan kabar baik.
Eurotophobia - Takut pada alat kelamin wanita.
Erythrophobia or Erytophobia or Ereuthophobia - 1) Takut pada lampu merah. 2) memerah. 3) warna merah.

Febriphobia or Fibriphobia or Fibriophobia - Takut akan demam.
Felinophobia - Takut pada kucing. (Ailurophobia, Elurophobia, Galeophobia, Gatophobia)
Francophobia - Takut pada negara dan kebudayaan perancis. (Gallophobia, Galiophobia)
Frigophobia - Takut dingin atau benda-benda yang dingin.(Cheimaphobia, Cheimatophobia, Psychrophobia)

Galeophobia or Gatophobia - Takut pada Kucing.
Gallophobia or Galiophobia - Takut pada negara dan kebudayaan perancis. (Francophobia)
Gamophobia - Takut akan pernikahan.
Geliophobia - Takut tertawa.
Geniophobia - Takut pada dagu.
Genophobia - Takut pada sex.
Genuphobia - Takut pada lutut.
Gephyrophobia or Gephydrophobia or Gephysrophobia - Takut melewati jembatan.
Germanophobia - Takut pada bangsa dan kebudayaan jerman.
Gerascophobia - Takut menjadi tua.
Gerontophobia - Takut pada orang tua/lanjut usia dan takut menjadi tua.
Geumaphobia or Geumophobia - Takut pada cita rasa/selera.
Glossophobia - Takut berbicara di depan umum, atau takut mencoba untuk berbicara.
Gnosiophobia - Takut pada ilmu pengetahuan.
Graphophobia - Takut unutk menulis atau takut pada tulisan tangan.
Gymnophobia - Takut pada kedaan telanjang.
Gynephobia or Gynophobia - Takut pada wanita.

Hadephobia - Takut neraka.
Hagiophobia - Takut pada orang suci dan segala sesuatu yang suci.
Hamartophobia - Takut berbuat dosa.
Haphephobia or Haptephobia - Takut disentuh.
Harpaxophobia - Takut dirampok.
Hedonophobia - Takut melakukan/mendapat kesenangan.
Heliophobia - Takut pada matahari.
Hellenologophobia - Takut pada istilah-istilah yunani atau terminologi ilmu pengetahuan yang kompleks.
Helminthophobia - Takut dikerubuti oleh cacing.
Hemophobia or Hemaphobia or Hematophobia - Takut pada darah.
Heresyphobia or Hereiophobia - Takut akan tantangan pada ajaran resmi atau penyimpangan radikal.
Herpetophobia - Takut pada reptil atau binatang merayap yang mengerikan.
Heterophobia - Takut pada lawan jenis. (Sexophobia)
Hexakosioihexekontahexaphobia - Takut pada nomor 666.
Hierophobia - Takut pada pendeta atau hal-hal keramat.
Hippophobia - Takut pada kuda.
Hippopotomonstrosesquippedaliophobia - Takut pada kata-kata panjang.
Hobophobia - Takut pada gelandangan dan pengemis.
Hodophobia - Takut untuk melakukan perjalanan darat.
Hormephobia - Takut pada goncangan/getaran.
Homichlophobia - Takut pada kabut.
Homilophobia - Takut pada khotbah/nasehat.
Hominophobia - Takut pada laki-laki.
Homophobia - Takut pada kesamaan, monotony atau homoseksual atau menjadi homoseks.
Hoplophobia - Takut pada senjata api.
Hydrargyophobia - Takut pada obat-obatan yang mengandung merkuri.
Hydrophobia - Takut pada air atau rabies.
Hydrophobophobia - Takut pada rabies.
Hyelophobia or Hyalophobia - Takut pada kaca.
Hygrophobia - Takut pada benda cair, kelembabpan.
Hylephobia - Takut akan materialisme atau takut akan epilepsi
Hylophobia - Takut pada hutan.
Hypengyophobia or Hypegiaphobia - Takut untuk melakukan tanggung jawab.
Hypnophobia - Takut untuk tidur atau Takut dihipnotis.
Hypsiphobia - Takut pada ketinggian.

Iatrophobia - Takut pergi ke doktor atau takut pada doktor.
Ichthyophobia - Takut pada ikan.
Ideophobia - Takut pada ide-ide.
Illyngophobia - Takut vertigo atau merasa pusing jika melihat ke bawah.
Iophobia - Takut pada racun.
Insectophobia - Takut pada serangga.
Isolophobia - Takut diasingkan, atau sendirian.
Isopterophobia - Takut pada rayap, serangga yang memakan kayu.
Ithyphallophobia - Takut untuk melihat, memikirkan atau mengalami ereksi.

Japanophobia - Takut pada orang jepang.
Judeophobia - Takut pada orang yahudi.

Kainolophobia or Kainophobia - Takut akan sesuatu yang baru,ide baru.
Kakorrhaphiophobia - Takut akan kegagalan atau dikalahkan.
Katagelophobia - Takut ditertawakan.
Kathisophobia - Takut untuk duduk.
Kenophobia - Takut pada kekosongan atau tempat yang kosong.
Keraunophobia or Ceraunophobia - Takut pada guntur dan petir.(Astraphobia, Astrapophobia)
Kinetophobia or Kinesophobia - Takut pada gerakan.
Kleptophobia - Takut kecurian/mencuri.
Koinoniphobia - Takut pada ruangan.
Kolpophobia - Takut pada alat kelamin, khusunya alat kelamin wanita.
Kopophobia - Takut kelelahan/kepenatan.
Koniophobia - Takut pada debu. (Amathophobia)
Kosmikophobia - Takut pada fenomena luar angkasa.
Kymophobia - Takut pada ombak.gelombang. (Cymophobia)
Kynophobia - Takut rabies.
Kyphophobia - Takut unutk berhenti.

Lachanophobia - Takut pada sayuran.
Laliophobia or Lalophobia - Takut untuk berbicara.
Leprophobia or Lepraphobia - Takut pada penyakit kusta.
Leukophobia - Takut pada warna putih.
Levophobia - Takut pada sesuatu di sebelah kiri tubuh.
Ligyrophobia - Takut pada suara keras/kencang.
Lilapsophobia-Takut pada topan dan angin puyuh.
Limnophobia - Takut pada danau.
Linonophobia - Takut pada tali.
Liticaphobia - Takut pada tuntutan hukum.
Lockiophobia - Takut pada kelahiran anak.
Logizomechanophobia - Takut pada komputer.
Logophobia - Takut pada kata-kata.
Luiphobia - Takut pada shipilis.
Lutraphobia - Takut pada berang-berang.
Lygophobia - Takut pada kegelapan/takut gelap.
Lyssophobia - Takut pada rabies atau menjadi gila.

Macrophobia - Takut akan menunggu lama.
Mageirocophobia - Takut untuk memasak.
Maieusiophobia - Takut pada kelahiran anak.
Malaxophobia - Takut pada permainan cinta. (Sarmassophobia)
Maniaphobia - Takut pada kegilaan.
Mastigophobia - Takut pada hukuman.
Mechanophobia - Takut pada mesin.
Medomalacuphobia - Takut kehilangan ereksi.
Medorthophobia - Takut pada ereksi penis.
Megalophobia - Takut pada benda-benda yang besar.
Melissophobia - Takut pada lebah.
Melanophobia - Takut pada warna hitam.
Melophobia - Takut atau benci musik.
Meningitophobia - Takut pada penyakit otak.
Menophobia - Takut pada mentruasi.
Merinthophobia - Takut terikat atau diikat.
Metallophobia - Takut pada logam.
Metathesiophobia - Takut pada perubahan.
Meteorophobia - Takut pada meteor.
Methyphobia - Takut pada alkohol.
Metrophobia - Takut atau benci pada puisi.
Microbiophobia - Takut pada mikroba. (Bacillophobia)
Microphobia - Takut pada benda-benda kecil.
Misophobia or Mysophobia - Takut terkontaminasi kotoran atau kuman.
Mnemophobia - Takut pada kenangan.
Molysmophobia or Molysomophobia - tajut pada kotoran atau kontaminasi.
Monophobia - Takut pada pengasingan atau diasingkan.
Monopathophobia - Takut pada penyakit tertentu/nyata.
Motorphobia - Takut pada kendaraan bermotor.
Mottephobia - Takut pada ngengat.
Musophobia or Muriphobia - Takut pada tikus.
Mycophobia - Takut atau keseganan pada jamur.
Mycrophobia - Takut akan benda-benda yang kecil.
Myctophobia - Takut gelap/kegelapan.
Myrmecophobia - Takut pada semut.
Mythophobia - Takut pada mitos atau cerita atau pernyataan salah.
Myxophobia - Takut pada kotoran. (Blennophobia)

Nebulaphobia - Takut pada anjing. (Homichlophobia)
Necrophobia - Takut mati atau benda/sesuatu yang mati.
Nelophobia - Takut pada kaca.
Neopharmaphobia - Takut pada obat-obatan baru.
Neophobia - Takut pada segala sesuatu yang baru.
Nephophobia - Takut pada awan.
Noctiphobia - Takut pada malam.
Nomatophobia - Takut pada nama.
Nosocomephobia - Takut pada rumah sakit.
Nosophobia or Nosemaphobia - Takut sakit.
Nostophobia - Takut untuk kembali ke rumah.
Novercaphobia - Takut pada ibu tiri.
Nucleomituphobia - Takut pada senjata nuklir.
Nudophobia - Takut telanjang.
Numerophobia - Takut pada angka.
Nyctohylophobia - Takut pada hutan yang gelap atau hutan pada malam hari
Nyctophobia - Takut pada kegelapan atau takut pada malam hari.

Obesophobia - Takut bertambah berat badan. (Pocrescophobia)
Ochlophobia - Takut pada kerumunan atau gerombolan orang banyak.
Ochophobia - Takut pada kendaraan.
Octophobia - Takut pada angka 8.
Odontophobia - Takut pada gigi atau preasi gigi.
Odynophobia or Odynephobia - Takut sakit/kesakitan. (Algophobia)
Oenophobia - Takut pada wine.
Oikophobia - Takut pada lingkungan rumah, rumah.(Domatophobia, Eicophobia)
Olfactophobia - Takut pada bau-bauan.
Ombrophobia - Takut pada hujan atau takut kehujanan.
Ommetaphobia or Ommatophobia - Takut pada mata.
Oneirophobia - Takut pada mimpi.
Oneirogmophobia - Takut mimpi basah.
Onomatophobia - Takut mendengarkan kata atau nama tertentu.
Ophidiophobia - Takut pada ular. (Snakephobia)
Ophthalmophobia - Takut ditatap orang lain.
Opiophobia - Takut pada pengalaman doktor pengobatan menulis resep unutk penyakit pasiennya
Optophobia - Takut pada mata yang terbuka sebelah.
Ornithophobia - Takut pada burung.
Orthophobia - Takut pada lahan/properti.
Osmophobia or Osphresiophobia - Takut pada bau yang tak sedap.
Ostraconophobia - Takut pada kerang.
Ouranophobia or Uranophobia - Takut pada surga.

Pagophobia - Takut pada es atau beku.
Panthophobia - Takut pada penderitaan dan penyakit.
Panophobia or Pantophobia - Takut pada segala hal.
Papaphobia - Takut pada Paus(pimpinan tertinggi katholik roma).
Papyrophobia - Taut pada kertas.
Paralipophobia - Takut untuk mengabaikan tugas dan bertanggung jawab.
Paraphobia - Takut pada perbuatan seks tak wajar.
Parasitophobia - Takut pada parasit.
Paraskavedekatriaphobia - Takut pada hari jumat tanggal 13.
Parthenophobia - Takut pada perawan atau wanita muda.
Pathophobia - Takut pada penyakit.
Patroiophobia - Takut pada keturunan/hal yang baka/abadi.
Parturiphobia - Takut pada kelahiran anak.
Peccatophobia - Takut berdosa atau membayangkan kejahatan.
Pediculophobia - Takut pada kutu.
Pediophobia - Takut pada boneka.
Pedophobia - Takut pada anak-anak.
Peladophobia - Takut pada orang botak/plontos/gundul.
Pellagrophobia - Takut pada penyakit yang disebabkan oleh makanan.
Peniaphobia - Takut pada kemiskinan.
Pentheraphobia - Takut apda ibu mertua. (Novercaphobia)
Phagophobia - Takut untuk menelan,makan atau takut dimakan.
Phalacrophobia - Takut menjadi botak.
Phallophobia - Takut pada penis, terutama yang ereksi.
Pharmacophobia - Takut untuk menjalankan pengobatan.
Phasmophobia - Takut pada hantu.
Phengophobia - Takut pada siang hari atau sinar matahari.
Philemaphobia or Philematophobia - Takut berciuman.
Philophobia - Takut jatuh cinta atau dicintai.
Philosophobia - Takut pada filosofi.
Phobophobia - Takut pada phobia.
Photoaugliaphobia - Takut pada cahaya terang.
Photophobia - Takut pada cahaya.
Phonophobia - Takut pada suara,atau suarnya sendiri di telepon.
Phronemophobia - Takut unutk berfikir.
Phthiriophobia - Takut pada kutu. (Pediculophobia)
Phthisiophobia - Takut pada TBC.
Placophobia - Takut pada batu nisan.
Plutophobia - Takut kaya/menjadi kaya/kekayaan.
Pluviophobia - Takut hujan atau kehujanan.
Pneumatiphobia - Takut pada roh.
Pnigophobia or Pnigerophobia - Takut tersedak atau takut tercekik.
Pocrescophobia - Takut bertambah berat badan. (Obesophobia)
Pogonophobia - Takut pada jenggot.
Poliosophobia - Takut penyakit lumpuh.
Politicophobia - Takut atau ketidaksukaan berlebih terhadap politisi.
Polyphobia - Takut akan banyak hal.
Poinephobia - Takut akan hukuman.
Ponophobia - Takut terlalu banyak kerja atau kesakitan.
Porphyrophobia - Takut pada warna ungu.
Potamophobia - Takut pada sungai atau air mengalir.
Potophobia - Takut pada alkohol.
Pharmacophobia - Taku pada obat-obatan.
Proctophobia - Takut pada rectums.
Prosophobia - Takut pada perkembangan.
Psellismophobia - Takut berbicara gagap.
Psychophobia - Takut pada pikiran.
Psychrophobia - Takut pada dingin.
Pteromerhanophobia - Takut terbang.
Pteronophobia - Takut dikelitik bulu.
Pupaphobia - Takut pada boneka/wayang .
Pyrexiophobia - Takut pada demam.
Pyrophobia - Takut pada api.

Radiophobia - Takut pada radiasi, sinar x.
Ranidaphobia - Takut pada katak.
Rectophobia - Takut pada rectum atau penyakit dubur.
Rhabdophobia - Takut akan dihukum berat atau dipukul dengan balok, atau dikecam keras. juga takut pada hal magis. (tongkat sihir)
Rhypophobia - Takut buang air besar.
Rhytiphobia - Takut mendapat kerutan.
Rupophobia - Takut pada debu.
Russophobia - Takut pada orang rusia.

Samhainophobia: Takut pada Halloween.
Sarmassophobia - Takut pada permainan cinta. (Malaxophobia)
Satanophobia - Takut pada setan.
Scabiophobia - Takut pada kudis.
Scatophobia - Takut pada masalah feses.
Scelerophibia - Takut pada orang jahat atau perampok.
Sciophobia Sciaphobia - Takut pada bayangan.
Scoleciphobia - Takut pada cacing.
Scolionophobia - Takut sekolah.
Scopophobia or Scoptophobia - Takut dilihat atau ditatap orang.
Scotomaphobia - Takut kebutaan visual.
Scotophobia - Takut pada keggelapan. (Achluophobia)
Scriptophobia - Takut menunggu di tempat umum.
Selachophobia - Takut pada hiu.
Selaphobia - Takut pada kilasan cahaya
Selenophobia - Takut pada bulan.
Seplophobia - Takut pada benda membusuk.
Sesquipedalophobia - Takut pada kata-kata panjang.
Sexophobia - Takut pada lawan jenis. (Heterophobia)
Siderodromophobia - Takut pada kereta, rel kereta api atau berpergian dengan kereta api.
Siderophobia - Talut pada bintang-bintang di langit.
Sinistrophobia - Takut pada benda di sebelah kiri.atau kidal
Sinophobia - Takut pada bangsa dan kebudayaan cina.
Sitophobia or Sitiophobia - Taut pada makanan atau takut makan. (Cibophobia)
Snakephobia - Taut pada ular. (Ophidiophobia)
Soceraphobia-Takut pada orang tua angkat.
Social Phobia - Takut dievaluasi negatif dalam lingkungan sosial.
Sociophobia - Takut pada masyarakat atau orang secara umum.
Somniphobia - Takut tidur.
Sophophobia - Takut untuk bersandar.
Soteriophobia - Takut bergantung pada orang lain.
Spacephobia - Takut pada angkasa luar.
Spectrophobia - Takut pada hantu.
Spermatophobia or Spermophobia - Takut pada kuman.
Spheksophobia - Takut pada ngengat.
Stasibasiphobia or Stasiphobia - Takut unutk berdiri atau berjalan. (Ambulophobia)
Staurophobia - Takut pada salib dan takut disalibkan.
Stenophobia - Takut pada benda atau tempat sempit.
Stygiophobia or Stigiophobia - Takut pada neraka.
Suriphobia - Takut pada tikus.
Symbolophobia - Takut pada simbolisme.
Symmetrophobia - Takut pada benda simetris.
Syngenesophobia - Takut pada orang dekat/keluarga.
Syphilophobia - Takut pada syphilis.

Tachophobia - Takut pada kecepatan.
Taeniophobia or Teniophobia - Takut pada cacing pita.
Taphephobia Taphophobia - Tajut dikubur hidup-hidup atau takut kuburan.
Tapinophobia - Takut menular.
Taurophobia - Takut pada banteng.
Technophobia - Takut pada teknologi.
Teleophobia - 1) Takut pada rencana tertentu. 2) takut acara keagamaan.
Telephonophobia - Takut pada telepon.
Teratophobia - tkut melahirkan anak yang buruk atau takut pada monster atau takut orang berpenampilan buruk.
Testophobia - Takut untuk menjalani test.
Tetanophobia - Takut kejang mulut atau takut tetanus.
Teutophobia - Takut segala sesuatu tetang jerman.
Textophobia - Takut pada bahan kain tertentu.
Thaasophobia - Takut unutk duduk.
Thalassophobia - Takut pada lautan.
Thanatophobia or Thantophobia - Takut mati atau sekarat.
Theatrophobia - Takut pada teater/bioskop.
Theologicophobia - Taut pada teology.
Theophobia - Takut pada tuhan atau suatu agama.
Thermophobia - Takut kepanasan.
Tocophobia - Takut pada kehamilan dan kelahiran anak.
Tomophobia - Takut dioperasi.
Tonitrophobia - Takut akan guntur.
Topophobia - Takut pada tempat atau situasi tertentu, seperti pentas horor.
Toxiphobia or Toxophobia or Toxicophobia - Takut pada racun atau tidak sengaja keracunan.
Traumatophobia - Takut akan cedera.
Tremophobia - Takut menggigil.
Trichinophobia - Takut akan penyakit yang diakibatkan oleh cacing pita babi.
Trichopathophobia or Trichophobia - Takut pada rambut. (Chaetophobia, Hypertrichophobia)
Triskaidekaphobia - Takut pada angka 13.
Tropophobia - Takut untuk bergerak maju atau untuk berubah.
Trypanophobia - Takut disuntik.
Tuberculophobia - Takut TBC.
Tyrannophobia - Takut pada tirani.

Uranophobia or Ouranophobia - Takut pada surga.
Urophobia - Takut pada urine.

Vaccinophobia - Takut pada vaksinaasi.
Venustraphobia - Takut pada wanita cantik.
Verbophobia - Takut pada kata-kata.
Verminophobia - Takut pada kuman.
Vestiphobia - Takut pada pakaian.
Virginitiphobia - Takut diperkosa.
Vitricophobia - Takut pada ayah angkat.

Walloonphobia - Takut pada Walloons.
Wiccaphobia - Takut pada penyihir dan hal berbau sihir.

Xanthophobia - Takut pada warna kuning atau kata "kuning".
Xenoglossophobia - Takut akan bahasa asing.
Xenophobia - Takut pada orang tak dikenal atau orang asing.
Xerophobia - Takut akan kekeringan.
Xylophobia - 1) Takut pada objek dari kayu. 2) hutan.
Xyrophobia - Takut pada pisau cukur.

Zelophobia - Takut cemburu.
Zeusophobia - Takut pada tuhan atau dewa.
Zemmiphobia - Takut pada tahi lalat besar.
Zoophobia - Takut pada binatang.

Senin, 04 Juni 2012

Tradisi Masyarakat Jepara



Upacara tradisional “Obor-oboran” merupakan salah satu upacara tradisional yang dimiliki oleh masyarakat Kabupaten Jepara, khususnya desa tegalsambi kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara yang tiada duanya di Jawa Tengah ini dan mungkin di seluruh Indonesia. Obor pada upacara tradisional ini adalah gulungan atau bendelan 2 (dua) atau 3 (tiga) pelepah kelapa yang sudah kering dan bagian dalamnya diisi dengan daun pisang kering (jawa : Klaras ).
Obor yang telah tersedia dinyalakan bersama untuk dimainkan/digunakan sebagai alat untuk saling menyerang ehingga sering terjadi benturan–benturan obor yang dapat mengakibatkan pijaran–pijaran api yang besar, yang akhirnya masyarakat menyebutnya dengan istilah “ Perang Obor “.



LATAR BELAKANG SEJARAH PERANG OBOR
Upacara Perang Obor yang diadakan setiap tahun sekali, yang jatuh pada hari Senin Phing malam Selasa Pon di bulan Besar (Dzullijah) diadakan atas dasar kepercayaan masyarakat desa tegal sambi terhadap peristiwa atau kejadian pada masa lampau yang terjadi di desa tersebut.
Konon ceritanya pada abad XVI Masehi, di desa tegalsambi ada seorang petani yang sangat kaya raya dengan sebutan “Mbah Kyai Babadan” Beliau mempunyai banyak binatang piaraan terutama kerbau dan sapi. Untuk mengembalakannya sendiri jelas tak mungkin, sehingga beliau mencari dan mendapatkan pengembala dengan sebuatan KI GEMBLONG. Ki Gomblong ini sangat tekun dalam memelihara binatang – binatang tersebut, setiap pagi dan sore Ki Gemblong selalu memandikanya di sungai, sehingga binatang peliharaannya tersebut tampak gemuk – gemuk dan sehat. Tentu saja kyai babadan merasa senang dan memuji Ki Gemblong, atas ketekunan dan kepatuhannya dalam memelihara binatang tersebut.
Konon suatu ketika, Ki Gemblong menggembala di tepi sungai kembangan sambil asyik menyaksikan banyak ikan dan udang yang ada di sungai tersebut, dan tanpa menyianyiakan waktu ia langsung menangkap ikan dan udang tersebut yang hasil tangkapannya lalu di baker dan dimakan dikandang.
torch war 2 Setelah kejadian ini hampir setiap hari Ki Gemblong selalu menangkap ikan dan udang, sehingga ia lupa akan tugas / kewajibannya sebagai penggembala. Dan akhirnya kerbau dan sapinya menjadi kurus-kurus dan akhirnya jatuh sakit bahkan mulai ada yang mati. Keadaan ini menyebabkan Kyai Babadan menjadi bingung, tidak kurang –kurangnya dicarikan jampi – jampi demi kesembuhan binatang –binatang piaraannya tetap tidak sembuh juga.
Akhirnya Kyai Babadan mengetahui penyebab binatang piaraannya menjadi kurus –kurus dan akhirnya jatuh sakit, tidak lain dikarenakan Ki Gemblong tidak lagi mau mengurus binatang – binatang tersebut namun lebih asyik menangkap ikan dan udang untuk dibakar dan dimakannya.
Melihat hal semacam itu Kyai Banadan marah besar, disaat ditemui Ki Gemblong sedang asyik membakar ikan hasil tangkapannya. Kyai Babadan langsung menghajar Ki Gemblong dengan menggunakan obor dari pelepah kelapa. Melihat gelagat yang tidak menguntungkan Ki Gemblong tidak tinggal diam, dengan mengambil sebuah obor yang sama untuk menghadapi Kyai Babadan sehingga terjadilah “ Perang Obor “ yang apinya berserakan kemana mana dan sempat membakar tumpukan jerami yang terdapat disebelah kandang. Kobaran api tersebut mengakibatkan sapi dan kerbau yang berada di kandang lari tunggang langgang dan tanpa diduga binatang yang tadinya sakit akhirnya menjadi sembuh bahkan binatang tersebut mampu berdiri dengan tegak sambil memakan rumput di ladang.
Kejadian yang tidak diduga dan sangat dramatis tersebut akhirnya diterima oleh masyarakat desa Tegalsambi sebagai suatu hal yang penuh mukjizat, bahwa dengan adanya perang obor segala jenis penyakit sembuh. Pada saat sekarang upacara tradisional Perang Obor dipergunakan untuk sarana Sedekah Bumi sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat, Hidayah serta taufikNya kepada warga Desa Tegal Sambi, dan event ini diadakan setiap tahun sekali.


Pesta Lomban (Pekan Syawalan)



Gunungan Kupat dan Lepet sebagai Simbol Pesta Lomban


Pesta Lomban di Jepara pada awalnya adalah pestanya masyarakat nelayan di wilayah Kabupaten Jepara, namun dalam perkembangan peasta ini telah menjadi milik masyarakat Jepara pada umumnya. Pesta ini merupakan puncak acara dari Pekan Syawalan yang diselenggarakan pada tanggal 8 syawal atau 1 minggu setelah hari Raya Idul Fitri.
Image Pesta lomban oleh masyarakat Jepara sering pula disebut sebagai “ Bakda / Bada Lomban “ atau Bakda / Bada Kupat . Disebut “ Bakda Kupat “ karena pada saat itu masyarakat Jepara merayakannya dengan memasak kupat dan lepet disertai rangkaian masakan lain yang lezat seperti : opor ayam, rendang daging, sambal goreng, oseng-oseng dan lain-lain.


Kupat adalah bentuk tradisional yang tidak asing lagi bagi masyarakat khususnya masyarakat Jawa Tengah. Kupat ini terbuat dari beras yang dibungkus daun kelapa muda (janur), rasanya seperti nasi biasa. Sedangkan lepet hampir seperti kupat tetapi terbuat dari ketan disertai parutan kelapa dan di beri garam. Lepet ini rasanya lebih gurih dan dimakan tanpa lauk. Bentuknya bulat panjang 10 cm. selain hidangan khas bakda kupat dengan kupat lepetnya, masyarakat Jepara masih menyediakan aneka macam makanan kecil. Sedangkan anak-anak merayakan hari raya ini dengan memakai pakaian baru warna-warni dan siap untuk “berlomban-ria” di Pantai Kartini Jepara sebagai pusat keramaian Pesta Lomban.
Istilah Lomban oleh sebagian masyarakat Jepara disebutkan dari kata “Lomba-lomba” yang berarti masyarakat nelayan masa itu bersenang-senang melaksanakan lomba-lomba laut yang seperti sekarang masih dilaksanakan setiap pesta Lomban, namun ada sebagian mengatakan bahwa kata-kata lomban berasal dari kata “Lelumban” atau brsenang-senang. Semuanya mempunyai makna yang sama yaitu merayakan hari raya dengan bersenang-senang setelah berpuasa Ramadhan sebulan penuh.


PESTA LOMBAN ZAMAN DAHULU
lomban party1 Pesta lomban itu sendiri telah berlangsung lebih dari 1 (satu) abad yang lampau. Berita ini bersumber dari tulisan tentang lomban yang dimuat dalam Kalawarti/Majalah berbahasa Melayu bernama “Slompret Melayu” yang terbit di Semarang pada paruh kedua abad XIX edisi tanggal 12 dan 17 Agustus 1893 yang menceritakan keadaan lomban pada waktu itu, dan ternyata tidak berbeda dengan apa yang dilaksanakan masyarakat sekarang. Diceritakan dalam pemberitaan tersebut, bahwa pusat keramaian pada waktu itu berlangsung di teluk Jepara dan berakhir di Pulau Kelor. Pulau Kelor sekarang adalah komplek Pantai Kartini atau taman rekreasi Pantai Kartini yang kala itu masih terpisah dengan daratan di Jepara.
Karena pendangkalan, maka lama kelamaan antara Pulau Kelor dan daratan Jepara bergandeng menjadi satu. Pulau Kelor (sekarang Pantai Kartini) dahulu pernah menjadi kediaman seorang Melayu bernama Encik Lanang, pulau ini dipinjamkan oleh Pemerintah Hindia Belnda kepada Encik Lanang atas jasanya dalam membantu Hindia Belanda dalam perang di Bali.
Pesta Lomban kala itu memang saat-saat yang menggembirakan bagi masyarakat warga nelayan di Jepara. Pesta ini dimulai pada pagi hari saat matahari mulai menampakkan cahayanya di bumi, penduduk peserta Lomban telah bangun dan menuju perahunya masing-masing.
Mereka mempersiapkan “Amunisi” guna dipergunakan dalam “Perang Teluk Jepara” baik amunisi logistic berupa minuman dan makanan maupun amunisi perang berupa ketupat, lepet dan kolang kaling, guna meramaikan dibawa pula petasan sehingga suasananya ibarat perang masa sekarang Keberangkatan armada perahu ini diiringi dengan gamelan Kebogiro.
Bunyi petasan yang memekakkan telinga dan peluncuran “Peluru” kupat dan lepet dari satu perahu ke perahu yang lain. Saat “Perang Teluk” berlangsung dimeriahkan dengan gamelan Kebogiro. Seusai pertempuran para peserta Pesta Lombang bersama-sama mendarat ke Pulau Kelor untuk makan bekalnya masing-masing. Di samping makan bekalnya situasi di Pulau Kelor tersebut ramai oleh para pedagang yang juga menjual makanan dan minuman serta barang-barang kebutuhan lainnya. Selain pesta-pesta tersebut, para nelayan peserta Pesta Lomban tak lupa lebih dahulu berziarah ke makam Encik Lanang yang dimakamkan di Pulau Kelor tersebut. Sebelum sore hari Pesta Lomban berakhir penonton dan peserta pulang ke rumah masing-masing.


PESTA LOMBAN SEKARANG
lomban party Pesta Lomban masa kini telah dilaksanakan oleh warga masyarakat nelayan Jepara bahkan dalam perkembangannya sudah menjadi milik warga masyarakat Jepara. Hal ini nampak partisipasinya yang besar masyarakat Jepara menyambut Pesta Lomban. Dua atau tiga hari sebelum Pesta Lomban berlangsung pasar-pasar di kota Jepara nampak ramai seperti ketika menjelang Hari Raya Idul Fitri. Ibu-ibu rumah tangga sibuk mempersiapkan pesta lomban sebagai hari raya kedua. Pedagang bungkusan kupat dengan janur (bahan pembuat kupat dan lepet) juga menjajakan ayam guna melengkapi lauk pauknya.
Pada saat pesta Lomban berlansung semua pasar di Jepara tutup tidak ada pedagang yang berjualan semuanya berbondong-bondong ke Pantai Kartini. Pesta Lombang berlangsung sejak jam 06.00 pagi dimulai dengan upacara Pelepasan Sesaji dari TPI Jobokuto. Upacara ini dipimpin oleh pemuka agama desa Jobokuto dan dihadiri oleh Bapak Bupati Jepara dan para pejabat Kabupaten lainnya. Setelah dilepas dengan do’a sesaji berupa kepala kerbau ini di”LARUNG” ke tengah lautan, pelarungan sesaji ini dipimpin oleh Bupati Jepara.
Maksud dari upacara pelarungan ini adalah sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Alloh SWT, yang melimpahkan rizki dan keselamatan kepada warga masyarakat nelayan selama setahun dan berharap pula berkah dan hidayahnya untuk masa depan.
Tradisi pelarungan kepala kerbau ini dimulai sejak Haji Sidik yang kala itu menjabat Kepala Desa Ujungbatu sekitar tahun 1920. Upacara pemberangkatan sesaji kepala kerbau yang dipimpin oleh Bapak Bupati Jepara, sebelum diangkut ke perahu sesaji diberi do’a oleh pemuka agama dan kemudian diangkat oleh para nelayan ke perahu pengangkut diiringi Bupati Jepara bersama dengan rombongan. Sementara sesaji dilarung ke tengah lautan, para peserta pesta lomban menuju ke “Teluk Jepara” untuk bersiap melakukan Perang Laut dengan amunisi beragam macam ketupat dan lepet tersebut.
Selanjutnya dengan disaksikan ribuan pengunjung Pesta Lomban acara “Perang Teluk” berlangsung ribuan kupat, lepet, kolang kaling telur-telur busuk berhamburan mengenai sasaran dari perahu ke perahu yang lain.
“Perang Teluk” usai setelah Bupati Jepara beserta rombongan seusai melarung sesaji kepala kerbau merapat ke Pantai Kartini dan mendarat di dermaga guna beistirahat dan makan bekal yang telah dibawa dari rumah. Di sini para peserta pesta lomban dihibur dengan tarian tradisional Gambyong dan Langen Beken dan lain sebagainya.
Puncak keramaian sendiri berlangsung di Pantai Kartini yang sekarang lebih dikenal dengan sebuta Taman Rekreasi Pantai Kartini, yang mampu menyedot pengunjung lebih dari 40.000 orang wisatawan. Di sini pula berlangsung berbagai macam lomba masyarakat nelayan Jepara, seperti : lomba dayung, lomba perahu hias, lorotan di atas air, dan aneka lomba lainnya