Total Tayangan Halaman

Minggu, 27 November 2011

Novel CSBS part 1




Nama gue Vini tapi pajangnya kagak Vini Vidi Vici lho... nama panjang gue Vini Aurilia. sekarang gue menjadi seorang Mahasiswi di salah satu Universitas terkenal di kota ini (Nama kota Rahasia) keren kan? hehehe...jangan sirik ya, gue masuk tanpa tes. gue kagak pinter banget sih tapi gue punya banyak waktu buat baca buku dan belajar makanya kagak pernah ada ulangan, tes, ujian yang gagal. Tahu apa rahasianya... gue kagak pernah pacaran dari brojol sampai setua ini? aneh ya? jangankan kalian semua, gue aja pernah mikir apa gue ni kelainan ya, tapi sama cewek juga gue kagak doyan. Gue masih suka cowok tapi ya itu emang selalu jadi jomblo sejati.

Menurut gue punya pacar itu ribet, nyusahin, bikin stres gak ada manfaatnya, mending juga jomblo dah. Bebas dan merdeka kemana-mana, ya ga?!hehehe...tapi pendapat orang emang beda-beda si, tergantung pemikiran kalian aja lah.

Oke, ini kisah gue di awal kuliah, ikuti dan selamat masuk di dunia gue.


Pagi ini kampus gue ribet bener, maklum hari ini merupakan peringatan disnatalis. Ada yang tanding bola, nyanyi, lomba nyari kutu... pokokya semuanya sibuk. kecuali gue yang cuma duduk bengong ngliatin anak-anak tingkat tiga maen basket.

"Heh Vin, ngapain loe cuma nyengar-nyengir di sini, bukannya seharusya loe ikutan lomba balap karung?" Kata Ayu teman sekelas gue yang tiba-tiba nongol dari belakang.

"Kagak ah males... balap karung kayak tujuh belasan aja, kagak mutu banget tu yang milih lomba."

"Hahaha...emang tuh kakak tingkat empat udah kagak kreatif lagi. BTW, loe sadar gak si Vin, cowok baju biru yang duduk di seberang lapangan itu lagi liatin loe dari tadi."

"Ah yang bener?yang mana sih?" Tanya ku sambil celiguk'kan mencari sosok yang ditunjukkan Ayu.

"Tu itu yang pegang kamera!" Dengan spontan si Ayu nunjuk tu cowok pakai jari telunjuk.

"Dasar O'on, jangan nunjuk-nunjuk pakai jari dong!ntar dia tahu kita lagi ngomongin dia terus GR dah."

"Oh iya ya...hehehe sory"

Benar saja ternyata cowok berbaju biru itu emang terlihat sedang memperhatikan kita, sesekali ia berpura-pura memotret obyek-obyek yang gak jelas. siapa dia ya? sepertinya kakak tingkat, tapi tingkat berapa kagak tahu dah...

"Vin ganteng juga tu cowok, boleh tu..." tiba-tiba si Ayu malah ikutan senyum-senyum gak jelas.

"Yah elo si ada sapi di pakein celana juga loe bilang ganteng Yuk, udah ah... gue mau pipis."

Ternyata Ayu masih saja terpesona melihat cowok itu sampai gak sadar sudah kutinggal pergi ke belakang kampus. biarin lah... saat tiba di belakang kampus,gue belok hendak masuk toilet dan tidak sengaja gue nabrak cowok berkacamata hitam, sialan lagi tu cowok bawa kopi, yah tumpah dah ke baju gue...

"Aduh mas...kalau jalan tu hati-hati dong, makanya kacamata itu di lihat jangan cuma di pakai doang, item lagi. buta ya? atau emang tukang pijit?sekarang baju ku jadi basah, kotor, emang mas pikir gampang apa nyuci baju putih yang kena noda kayak gini, sabun tu mahal tau!"

karena asyik memarahi orang itu, gue sampai gak memperhatikan wajahnya, setelah gue mendongak dan tu cowok buka kacamata, gila...keren banget!

"Udah cukup bicaranya?yang nabrak siapa yang marah siapa, dasar aneh!" cowok itu cool banget sampai kayaknya aku gak dengar dia ngomong apa, kondisi ku hanya diam dan melong'o. setelah sadar gue seperti sapi ompong, buru-buru dah gue kabur. malu tahu...

Sejak hari itu aku sering membayangkan wajah cowok tukang pijit itu, siapa ya dia? huh... mungkin gak si dia adalah kiriman dari Tuhan buat gue, aduh...mudah-mudahan si gitu. Amin.

Bersambung...


Jepara kotaku



Jepara adalah kota yang sangat indah yang berada didaerah pesisir pantai yang sangat menawan. Penataan kota yang indah dan asri membuat kita nyaman tinggal disana. Keindahan pantai yang elok beserta pasir yang putih membuat setiap mata ingin berkunjung kesana. Kabupaten Jepara, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Jepara. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di barat dan utara, Kabupaten Pati dan Kabupaten Kudus di timur, serta Kabupaten Demak di selatan. Wilayah Kabupaten Jepara juga meliputi Kepulauan Karimunjawa, yang berada di Laut Jawa. Kabupaten Jepara terletak di pantura timur Jawa Tengah, dimana bagian barat dan utara dibatasi oleh laut. Bagian timur wilayah kabupaten ini merupakan daerah pegunungan.

Wilayah Kabupaten Jepara juga meliputi Kepulauan Karimunjawa, yakni gugusan pulau-pulau di Laut Jawa. Dua pulau terbesarnya adalah Pulau Karimunjawa dan Pulau Kemujan. Sebagian besar wilayah Karimunjawa dilindungi dalam Cagar Alam Laut Karimunjawa. Penyeberangan ke kepulauan ini dilayani oleh kapal ferry yang bertolak dari Pelabuhan Jepara. Karimunjawa juga terdapat lapangan terbang perintis yang didarati pesawat berjenis kecil dari Semarang. Jauh sebelum adanya kerajaan-kerajaan ditanah jawa. Diujung sebelah utara pulau Jawa sudah ada sekelompok penduduk yang diyakini orang-orang itu berasal dari daerah Yunnan Selatan yang kala itu melakukan migrasi ke arah selatan. Jepara saat itu masih terpisah oleh selat Juwana.
Asal nama Jepara berasal dari perkataan Ujung Para, Ujung Mara dan Jumpara yang kemudian menjadi Jepara, yang berarti sebuah tempat pemukiman para pedagang yang berniaga ke berbagai daerah. Menurut buku “Sejarah Baru Dinasti Tang (618-906 M)” mencatat bahwa pada tahun 674 M seorang musafir Tionghoa bernama I-Tsing pernah mengunjungi negeri Holing atau Kaling atau Kalingga yang juga disebut Jawaatau Japa dan diyakini berlokasi di Keling, kawasan timur Jepara sekarang ini, serta dipimpin oleh seorang raja wanita bernama Ratu Shima yang dikenal sangat tegas.
Menurut seorang penulis Portugis bernama Tome Pires dalam bukunya “Suma Oriental”, Jepara baru dikenal pada abad ke-XV (1470 M) sebagai bandar perdagangan yang kecil yang baru dihuni oleh 90-100 orang dan dipimpin oleh Aryo Timur dan berada dibawah pemerintahan Demak. Kemudian Aryo Timur digantikan oleh putranya yang bernama Pati Unus (1507-1521). Pati Unus mencoba untuk membangun Jepara menjadi kota niaga.
Pati Unus dikenal sangat gigih melawan penjajahan Portugis di Malaka yang menjadi mata rantai perdagangan nusantara. Setelah Pati Unus wafat digantikan oleh ipar Faletehan /Fatahillah yang berkuasa (1521-1536). Kemudian pada tahun 1536 oleh penguasa Demak yaitu Sultan Trenggono, Jepara diserahkan kepada anak dan menantunya yaitu Ratu Retno Kencono dan Pangeran Hadirin, suaminya. Namun setelah tewasnya Sultan Trenggono dalam Ekspedisi Militer di Panarukan Jawa Timur pada tahun 1546, timbulnya geger perebutan tahta kerajaan Demak yang berakhir dengan tewasnya Pangeran Hadiri oleh Aryo Penangsang pada tahun 1549.
Kematian orang-orang yang dikasihi membuat Ratu Retno Kencono sangat berduka dan meninggalkan kehidupan istana untuk bertapa di bukit Danaraja. Setelah terbunuhnya Aryo Penangsang oleh Sutowijoyo, Ratu Retno Kencono bersedia turun dari pertapaan dan dilantik menjadi penguasa Jepara dengan gelar NIMAS RATU KALINYAMAT.
Pada masa pemerintahan Ratu Kalinyamat (1549-1579), Jepara berkembang pesat menjadi Bandar Niaga utama di Pulau Jawa, yang melayani eksport import. Disamping itu juga menjadi Pangkalan Angkatan Laut yang telah dirintis sejak masa Kerajaan Demak.
Sebagai seorang penguasa Jepara, yang gemah ripah loh jinawi karena keberadaan Jepara kala itu sebagai Bandar Niaga yang ramai, Ratu Kalinyamat dikenal mempunyai jiwa patriotisme anti penjajahan. Hal ini dibuktikan dengan pengiriman armada perangnya ke Malaka guna menggempur Portugis pada tahun 1551 dan tahun 1574. Adalah tidak berlebihan jika orang Portugis saat itu menyebut sang Ratu sebagai “RAINHA DE JEPARA”SENORA DE RICA”, yang artinya Raja Jepara seorang wanita yang sangat berkuasa dan kaya raya.
Serangan sang Ratu yang gagah berani ini melibatkan hamper 40 buah kapal yang berisikan lebih kurang 5.000 orang prajurit. Namun serangan ini gagal, ketika prajurit Kalinyamat ini melakukan serangan darat dalam upaya mengepung benteng pertahanan Portugis di Malaka, tentara Portugis dengan persenjataan lengkap berhasil mematahkan kepungan tentara Kalinyamat.
Namun semangat Patriotisme sang Ratu tidak pernah luntur dan gentar menghadapi penjajah bangsa Portugis, yang di abad 16 itu sedang dalam puncak kejayaan dan diakui sebagai bangsa pemberani di Dunia.
Dua puluh empat tahun kemudian atau tepatnya Oktober 1574, sang Ratu Kalinyamat mengirimkan armada militernya yang lebih besar di Malaka. Ekspedisi militer kedua ini melibatkan 300 buah kapal diantaranya 80 buah kapal jung besar berawak 15.000 orang prajurit pilihan. Pengiriman armada militer kedua ini di pimpin oleh panglima terpenting dalam kerajaan yang disebut orang Portugis sebagai “QUILIMO”.
Walaupun akhirnya perang kedua ini yang berlangsung berbulan-bulan tentara Kalinyamat juga tidak berhasil mengusir Portugis dari Malaka, namun telah membuat Portugis takut dan jera berhadapan dengan Raja Jepara ini, terbukti dengan bebasnya Pulau Jawa dari Penjajahan Portugis di abad 16 itu.
Sebagai peninggalan sejarah dari perang besar antara Jepara dan Portugis, sampai sekarang masih terdapat di Malaka komplek kuburan yang di sebut sebagai Makam Tentara Jawa. Selain itu tokoh Ratu Kalinyamat ini juga sangat berjasa dalam membudayakan SENI UKIR yang sekarang ini jadi andalan utama ekonomi Jepara yaitu perpaduan seni ukir Majapahit dengan seni ukir Patih Badarduwung yang berasal dari Negeri Cina.
Menurut catatan sejarah Ratu Kalinyamat wafat pada tahun 1579 dan dimakamkan di desa Mantingan Jepara, di sebelah makam suaminya Pangeran Hadiri. Mengacu pada semua aspek positif yang telah dibuktikan oleh Ratu Kalinyamat sehingga Jepara menjadi negeri yang makmur, kuat dan mashur maka penetapan Hari Jadi Jepara yang mengambil waktu beliau dinobatkan sebagai penguasa Jepara atau yang bertepatan dengan tanggal 10 April 1549 ini telah ditandai dengan Candra Sengkala TRUS KARYA TATANING BUMI atau terus bekerja keras membangun daerah.
Untuk Tahun 2010 ini, Jepara telah mendapatkan sertifikasi Indikasi Geografis terhadap produk Ukirnya yang sangat khas.tak hanya itu seni dijepara sudah menjelajah bahkan sampai kemanca negara. seni yang begitu dibanggakan jepara adalah ukiran, tenun troso dan masih banyak lagi. banyak yang wisatawan yang tertarik akan keindahan objek wisata yang ada dijepara. kita dapat berkunjung kepulau karimun jawa yang masih asri dengan pemandangan yang menawan. disana para pengunjung bisa menikmati panorama alam yang begitu indah dan keindahan biota laut yang sangat menawan. tak hanya itu yang penasaran tentang ratu kalinyamatan    kalian bisa menunjungi makamnya. dijepara juga terkenal dengan pahlawan bangsa yang bernama ibu kita kartini. beliau adalah salah satu pahlawan yang memperjuangkan hal perempuan, sehingga perempuan terbebas dari pingitan hukum adat dan bisa menempuh pendidikan layaknya para laki-laki. tak hanya itu kita bisa berkunjung kepantai kartini,bandengan, bondo, dan benteng portugis. kalian bisa menikmatinya.........