Total Tayangan Halaman

Senin, 23 Januari 2012

Sebuah arti dari kata kehilangan


inilah sebuah kisah tentang kehilangan yang pernah saya alami. Kisah yang menarik dalam sepanjang perjalanan hidup dan tidak akan pernah terlupakan. Kehilangan yang saya tahu tidak banyak, ada kehilangan sesuatu yang berharga maupun sampai pada kehilangan waktu di dunia alias meninggal dunia. Terkadang kisah ini membuat saya terhanyut dalam sebuah cerita yang dapat mewakili rasa yang ada dihati, baik lara maupun bahagia. Demikian halnya dengan kehilangan pasti rasa itu tidak akan pernah terwakilkan.
Ketika kita mendengar kata kehilangan pasti kedengaran begitu menyedihkan dan menyayat hati. Tetapi tidak sedikit orang yang bisa tertawa saat ia merasa kehilangan. Orang yang kehilangan kesialan akan lebih merasa bahagia, karena yakin esok hari ia akan tidak merasakan sial lagi. Tidak heran ia akan tersenyum lagi malah terkadang bisa tertawa terbahak-bahak. Lain lagi halnya denganseseorang yang sedang kehilangan seseorang yang begitu berarti dalam hidupnya, ia akan melamun di sepanjang hari mengenang saat-saat kebersamaan itu dan terkadang sambil meneteskan air mata. Ada pula yang sampai meraung-raung menangis bila merasa itu perlu. Tetapi semua itu tergantung pada sebatas apakah rasa kehilangan yang kita alami.
Setiap manusia pasti pernah merasakan kehilangan. Begitu pula dengan saya, tentu saja pernah mengalami hal tersebut. Saya pernah kehilangan Sahabat (walaupun saya temukan namun tidak bisa saya temui), kehilangan teman bermain (karena jarak yang memisahkan), kehilangan teman baik (seseorang yang bukan saya namakan kekasih), kehilangan benda kesayangan (hp yang saya beli dari tabungan dan arisan), kehilangan orang yang kita cintai dan kehilangan musuh yang selalu meneror melalui hp. kehilangan yang saya ungkapkan itu hanya kehilangan yang terakhir yang menjadi kehilangan yang paling bahagia buat saya.
Banyak orang yang merasa bahwa kehilangan sebuah yang sangat menyedihkan, bahkan dapat membuat kita melamun sampai dapat menjadikan orang depresi. Tetapi saya yakin kehilangan itu bisa disembuhkan. Karena banyak orang yang berkata hal yang serupa kalau belum pernah merasakannya. Seperti apa yang telah dirasakan banyak orang, saya pun merasa sakit ketika merasakan sesuatu yang harus/dipaksa hilang dari saya. Begitu juga dengan saya, karena hati ini bukan terbuat dari batu maka akan terasa sakit ketika mengalami kehilangan. Namun jangan terlalu kita sesali karena saya yakin akan mendapatkan hal yang terbaik dari sebelumnya.
Ketika kehilangan seorang sahabat, tentunya saya merasa malu harus mengatakannya. Tetapi itulah yang telah saya alami. Nama sahabat saya ialah Ado dan Ike, ia seorang yang baik dan tidak sombong. Ketika saya mengenang masa lalu momen-momen itu tak pernah perlupakan. Ado dan Ike adalah sahabatku yang terbaik, Kita selalu berangkat sekolah bersama dan selalu mempunyai kebiasaan yang sama. Mungkin dari situlah kami mempunyai kecocokan yang sama. Hari-hari terasa menyenangkan bersama mereka disaat susah maupun senang. Setelah pulang sekolah kita selalu makan mie ayam yang dijual di pinggir pasar. Tetapi sekarang tinggalah kenangan karena kita sudah terpisahkan oleh kepentingan dan waktu. Itulah waktu dimana saya begitu kehilangan sahabat disaat SMA yang begitu berarti dalam hidupKu.
Saya juga kehilangan teman bermain, ia adalah teman bermainku dirumah sebut saja namanya albet. Kita selalu bermain bersama setelah pulang sekolah, biasanya kita bermain gitar dan bernyanyi sambil nongkrong didepan rumah. Kalau malam kita sering jalan-jalan naik motor sambil muter-muter di tengah kota. tetapi sekarang kita tidak dapat melakukannya lagi karena terpisahkan oleh jarak diantara kita. Saya yang harus menempuh pendidikan diluar kota menyebabkan saya kehilangan teman bermain yang seperti dulu.
Saya kehilangan barang kesayangan, sebut saja itu Hp seri nokia 7610, barang yang saya beli dari uang menabung dan hasil arisan. Walau bagi sebagian orang itu hanyalah Hp dengan seri biasa, tapi bagi saya itulah Hp kebanggaan yang mampu dibeli saat itu. Saya boleh berbangga diri ditengah teman-teman yang masih merengek minta di belikan Hp kepada orangtuanya. Tapi ternyata kebanggan itu tidak lama, dalam suatu keteledoran akhirnya Hp itu pun harus berpindah tangan karena jatuh di jalan. Kesal memang, tapi saya bisa apa, hanya ngedumel, tetapi mau sampai kapan ngedumel terus. Saya harus ikhlaskan itu, sambil berharap bisa mendapat ganti yang lebih baik.
Saya juga pernah kehilangan seorang wanita yang saya cintai. Setiap orang pernah mencintai dan dicintai seseorang maka kita harus tahu begitu sakitnya kehilangan sehingga kita tetap menjaga yang kita miliki. Dulu ada seorang yang begitu mencintai dan mengasihi saya, tetapi bodohnya saya meninggalkan dia dan tidak menganggapnya menjadi seorang kekasih. Walaupun tanpa cinta hubungan kita sudah berjalan lama. Tetapi hati kecil ini belum bisa menerimanya sebagai orang yang harus saya sayangi. Suatu hari dia tahu bahwa saya tidak menganggapnya dan ketika itu saya putuskan hubungan yang sudah lama terjalin. Begitu perpisahan saya pun merasakan kehilangan karena tidak ada wanita yang sebaik dan secantik hatinya. Selama saya berjuang untuk mendapatkan cintanya lagi tetapi sekarang sia-sia belakang, apa yang saya pernah lakukan membuatnya sakit hati dan tidak pernah bisa kembali lagi menjadi milik kita. Kehilangan seseorang yang kita cintai terasa begitu sedih dan begitu sakit pula. Mungkin itu juga pernah ia rasakan saat kehilangan orang yang dia cintai. Rasa kehilangan membuat kita merasakan hidup terasa tidak berarti, makan pun terasa bagaikan sayur tanpa garam. Yang ada hanya melamun dan berharap ia kembali lagi, tetapi rasa itu telah hilang karena sakit yang begitu dalam. Ada saatnya kita memiliki dan ada pula saatnya kita kehilangan itulah yang menjadikan saya lebih kuat. Hanya keiklasan yang dapat diberikan ketika merasakan kehilangan. Jangan sampai anda menyesal karena kehilangan seseorang yang berarti, maka jagalah yang anda miliki sekarang.
terakhir, ini adalah kehilangan yang bukan buat saya saja kehilangan yang berbahagia tapi juga anda bila pernah merasakannya. saya masukkan ini ke kelompok kehilangan karena memang saya kehilangan, tapi saya bisa mengatakan kehilangan ini sambil tersenyum Tidak ada yang senang di teror, bukan. Mungkin ada hikmahnya juga saya kehilangan Hp di beberapa waktu yang lalu, (nah, bisa-bisanya saya bilang begini, padahal betapa ngedumelnya saya waktu kehilangan itu terjadi), walau sebenarnya bisa saja saya kembali memakai No. Hp yang lama tetapi buat saya ini menjadi awal saya harus melepaskan semua. Saya harus menjadi baru, dalam artian saya sendiri, walau akhirnya saya harus mengulang bertanya No. Hp teman-teman satu persatu, tetapi saya merasa senang.
inilah kisah yang saya alami selama ini. semoga ada hikmah yang bisa kita petik dari pembelajaran kali ini. kira-kira bagaimana dengan pengalaman yang anda rasakan selama ini? adakah hal yang sama seperti kisah cerita kehilangan ini. ini adalah sedikit kisah yang  pernah ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar