inilah
sebuah kisah tentang kehilangan yang pernah saya alami. Kisah yang menarik
dalam sepanjang perjalanan hidup dan tidak akan pernah terlupakan. Kehilangan
yang saya tahu tidak banyak, ada kehilangan sesuatu yang berharga maupun sampai
pada kehilangan waktu di dunia alias meninggal dunia. Terkadang kisah ini
membuat saya terhanyut dalam sebuah cerita yang dapat mewakili rasa yang ada
dihati, baik lara maupun bahagia. Demikian halnya dengan kehilangan pasti rasa
itu tidak akan pernah terwakilkan.
Ketika
kita mendengar kata kehilangan pasti kedengaran begitu menyedihkan dan menyayat
hati. Tetapi tidak sedikit orang yang bisa tertawa saat ia merasa kehilangan.
Orang yang kehilangan kesialan akan lebih merasa bahagia, karena yakin esok
hari ia akan tidak merasakan sial lagi. Tidak heran ia akan tersenyum lagi malah
terkadang bisa tertawa terbahak-bahak. Lain lagi halnya denganseseorang yang
sedang kehilangan seseorang yang begitu berarti dalam hidupnya, ia akan melamun
di sepanjang hari mengenang saat-saat kebersamaan itu dan terkadang sambil meneteskan
air mata. Ada pula yang sampai meraung-raung menangis bila merasa itu perlu.
Tetapi semua itu tergantung pada sebatas apakah rasa kehilangan yang kita
alami.
Setiap
manusia pasti pernah merasakan kehilangan. Begitu pula dengan saya, tentu saja
pernah mengalami hal tersebut. Saya pernah kehilangan
Sahabat (walaupun saya temukan namun tidak bisa saya temui), kehilangan teman
bermain (karena jarak yang memisahkan), kehilangan teman baik
(seseorang yang bukan saya namakan kekasih), kehilangan benda kesayangan
(hp yang saya beli dari tabungan
dan arisan),
kehilangan orang yang kita cintai dan kehilangan
musuh yang selalu meneror melalui hp.
kehilangan
yang saya ungkapkan itu hanya kehilangan yang terakhir yang menjadi kehilangan
yang paling bahagia buat saya.
Banyak
orang yang merasa bahwa kehilangan sebuah yang sangat menyedihkan, bahkan dapat
membuat kita melamun sampai dapat menjadikan orang depresi. Tetapi saya yakin kehilangan
itu bisa disembuhkan. Karena banyak orang yang berkata hal yang serupa kalau
belum pernah merasakannya. Seperti apa yang telah dirasakan banyak orang, saya
pun merasa sakit ketika merasakan sesuatu yang harus/dipaksa hilang dari saya.
Begitu juga dengan saya, karena hati ini bukan terbuat dari batu maka akan
terasa sakit ketika mengalami kehilangan. Namun jangan terlalu kita sesali
karena saya yakin akan mendapatkan hal yang terbaik dari sebelumnya.
Ketika
kehilangan seorang sahabat, tentunya saya merasa malu harus mengatakannya.
Tetapi itulah yang telah saya alami. Nama sahabat saya ialah Ado dan Ike, ia
seorang yang baik dan tidak sombong. Ketika saya mengenang masa lalu
momen-momen itu tak pernah perlupakan. Ado dan Ike adalah sahabatku yang
terbaik, Kita selalu berangkat sekolah bersama dan selalu mempunyai kebiasaan
yang sama. Mungkin dari situlah kami mempunyai kecocokan yang sama. Hari-hari
terasa menyenangkan bersama mereka disaat susah maupun senang. Setelah pulang
sekolah kita selalu makan mie ayam yang dijual di pinggir pasar. Tetapi sekarang
tinggalah kenangan karena kita sudah terpisahkan oleh kepentingan dan waktu.
Itulah waktu dimana saya begitu kehilangan sahabat disaat SMA yang begitu
berarti dalam hidupKu.
Saya
juga kehilangan teman bermain, ia adalah teman bermainku dirumah sebut saja
namanya albet. Kita selalu bermain bersama setelah pulang sekolah, biasanya
kita bermain gitar dan bernyanyi sambil nongkrong didepan rumah. Kalau malam
kita sering jalan-jalan naik motor sambil muter-muter di tengah kota. tetapi
sekarang kita tidak dapat melakukannya lagi karena terpisahkan oleh jarak
diantara kita. Saya yang harus menempuh pendidikan diluar kota menyebabkan saya
kehilangan teman bermain yang seperti dulu.
Saya kehilangan
barang kesayangan, sebut saja itu Hp seri nokia
7610, barang yang saya beli dari uang menabung dan hasil arisan.
Walau bagi sebagian orang itu hanyalah Hp dengan seri biasa, tapi bagi saya itulah
Hp kebanggaan yang mampu dibeli saat itu. Saya boleh berbangga diri ditengah
teman-teman yang masih merengek minta di belikan Hp kepada orangtuanya. Tapi
ternyata kebanggan itu tidak lama, dalam suatu keteledoran akhirnya Hp itu pun harus berpindah tangan
karena jatuh di jalan. Kesal memang,
tapi saya bisa apa, hanya
ngedumel,
tetapi mau sampai kapan
ngedumel terus. Saya harus ikhlaskan itu, sambil berharap bisa mendapat ganti
yang lebih baik.
Saya
juga pernah kehilangan seorang wanita yang saya cintai. Setiap orang pernah
mencintai dan dicintai seseorang maka kita harus tahu begitu sakitnya
kehilangan sehingga kita tetap menjaga yang kita miliki. Dulu ada seorang yang
begitu mencintai dan mengasihi saya, tetapi bodohnya saya meninggalkan dia dan
tidak menganggapnya menjadi seorang kekasih. Walaupun tanpa cinta hubungan kita
sudah berjalan lama. Tetapi hati kecil ini belum bisa menerimanya sebagai orang
yang harus saya sayangi. Suatu hari dia tahu bahwa saya tidak menganggapnya dan
ketika itu saya putuskan hubungan yang sudah lama terjalin. Begitu perpisahan
saya pun merasakan kehilangan karena tidak ada wanita yang sebaik dan secantik
hatinya. Selama saya berjuang untuk mendapatkan cintanya lagi tetapi sekarang
sia-sia belakang, apa yang saya pernah lakukan membuatnya sakit hati dan tidak
pernah bisa kembali lagi menjadi milik kita. Kehilangan seseorang yang kita
cintai terasa begitu sedih dan begitu sakit pula. Mungkin itu juga pernah ia
rasakan saat kehilangan orang yang dia cintai. Rasa kehilangan membuat kita
merasakan hidup terasa tidak berarti, makan pun terasa bagaikan sayur tanpa
garam. Yang ada hanya melamun dan berharap ia kembali lagi, tetapi rasa itu
telah hilang karena sakit yang begitu dalam. Ada saatnya kita memiliki dan ada
pula saatnya kita kehilangan itulah yang menjadikan saya lebih kuat. Hanya
keiklasan yang dapat diberikan ketika merasakan kehilangan. Jangan sampai anda
menyesal karena kehilangan seseorang yang berarti, maka jagalah yang anda
miliki sekarang.
terakhir, ini
adalah kehilangan yang bukan buat saya saja kehilangan yang berbahagia tapi
juga anda bila
pernah merasakannya. saya masukkan ini ke kelompok kehilangan karena memang
saya kehilangan, tapi saya bisa mengatakan kehilangan ini sambil tersenyum Tidak ada yang senang
di teror, bukan.
Mungkin ada hikmahnya juga saya kehilangan Hp di beberapa waktu yang lalu, (nah, bisa-bisanya saya
bilang begini, padahal betapa ngedumelnya saya waktu kehilangan itu terjadi),
walau sebenarnya bisa saja saya kembali memakai No. Hp yang lama tetapi buat saya ini menjadi
awal saya harus melepaskan semua. Saya harus menjadi baru, dalam artian saya
sendiri, walau akhirnya saya harus mengulang bertanya No. Hp teman-teman satu
persatu, tetapi
saya merasa senang.
inilah
kisah yang saya alami selama ini. semoga ada hikmah yang bisa kita petik dari
pembelajaran kali ini. kira-kira bagaimana dengan pengalaman yang anda rasakan
selama ini? adakah hal yang sama seperti kisah cerita kehilangan ini. ini
adalah sedikit kisah yang pernah ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar