1.
Mengamati dan Melihat Dunia
·
Definisi sensasi dan persepsi
Sejak individu dilahirkan, sejak itu pula secara langsung
tiap individu berhubungan dengan dunia luar. Mulai saat itu pula kita menerima
stimulus (rangsangan dari luar). Sensasi adalah proses mendeteksi dan
mengartikan stimulus. Stimulus memancarkan energi diantaranya cahaya, suara / nada, panas (suhu
/ temperature). Sensasi berawal dari kerja sel reseptor, dimana sel merespon
energi. Energi fisikal ini akan mengubahnya dalam bentuk impuls, informasi akan
dibawa oleh impuls elektrik ini melaui syaraf yang menghubungkan organ
pengindeaan ini ke sistem pusat. Sensasi hanya berupa kesan sesaat, saat
stimulus baru diterima otak dan belum diorganisasikan dengan stimulus lainnya
dan ingatan-ingatan yang berhubungan dengan stimulus tersebut. Misalnya meja
yang terasa kasar, yang berarti sebuah sensasi dari rabaan terhadap meja.
Persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian
makna atas suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses
penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala
yang selanjutnya diproses oleh otak. Karena itu proses penginderaan tidak dapat
lepas dari proses persepsi, dan proses penginderaan merupakan proses pendahulu
dari proses persepsi. Tiap individu menerima stimulus melalui alat indera yaitu
mata sebagai alat penglihatan, telinga sebagai alat pendengaran, hidung sebagai
alat penciuman, lidah sebagai alat pengecapan, kulit pada telapak tangan
sebagai perabaan, semuanya merupakan media atau perantara untuk menerima
stimulus dari luar. Stimulus yang diindera itu kemudian diorganisasikan dan
diinterpretasikan sehingga individu menyadari, mengerti apa yang diindera itu. Persepsi
memiliki contoh : meja yang tidak enak dipakai menulis, saat otak mendapat
stimulus rabaan meja yang kasar, penglihatan atas meja yang banyak coretan,dan
kenangan di masa lalu saat memakai meja yang mirip lalu tulisan menjadi jelek.
Ketika otak kita memperoleh informasi,secara otomatis otak akan
menginterpretasikan dan merespon informasi tersebut.
- Ambang-ambang
Psikofisik. Istilah psikofisik memiliki asal yang
menarik. Jauh sebelum laboratorium eksperimental yang pertama ditemukan di
Jerman pada tahun 1879. Seorang profesor fisika bernama Gustav Fechner sangat
tertarik dengan fenomena visual (penglihatan). Tapi sayangnya justru rasa ingin
tahunya yang terlampau besar mengakibatkan dia mengalami kebutaan. Dia
melakukan percobaan dengan cara menatap matahari terlalu lama. Akibatnya ia
harus menjalani pengobatan selama beberapa tahun, banyak menghabiskan waktunya
di tempat tidur dan menulis catatan. Pada 22 oktober, Fechner melengkapi
catatannya dan membuat sejarah psikologi. Dia menjelaskan cara bagaimana
menghitung reaksi sensori yang menurutnya akan menolong menciptakan jembatan
antara dunia fisika dan psikologi eksperimen. Salah satu sumbangan
terpentingnya adalah konsep perbedaan ambang.
Ambang perbedaan yaitu
perbedaan intensitas rangsang terkecil atau minimal yang dapat dibedakan oleh
alat indera. Ambang perbedaan disebut juga dengan just noticeable difference (jnd).
Jnd adalah jumlah perubahan dalam beberapa dimensi stimulus untuk mendeteksi
perbedaan antara 2 stimulus dalam 50 % dari percobaan.. Dalam ambang perbedaan
terdapat hukum Weber. Hukum Weber berbunyi “2 stimulus harus berbeda oleh
pertimbangan tetap supaya diketahui perbedaannya.
Ambang absolut
adalah intensitas rangsang terkecil atau minimal yang masih dapat menimbulkan
penginderaan.
INDERA
|
Ambang Perangsang Absolut
|
Penglihatan
|
Nyala api lilin dilihat, dari
jarak 30 mil pada waktu malam hari yang cerah
|
Pendengaran
|
Bunyi detak jam tangan dalam
suasana sepi dari jarak ± 6 meter
|
Pengecapan
|
1 sendok teh gula dalam 7
liter air
|
Penciuman
|
Setetes minyak wangi yang
baunya beredar dalam udara dengan volume sebesar apartemen dengan 3 kamar ( ±
50 m²)
|
Perasa
|
Sebuah sayap lalat yang
dijatuhkan ke atas tengkuk dari jarak 1 meter
|
- Reaksi sensor perasa
Sensor perasa memiliki pengaruh langsung pada perilaku. Pada
reaksi sensor perasa akan ditemukan dua macam perilaku. Adaptasi sensoris adalah satu konsepsi umum mengenai sebarang
perubahan konsepsi dalam satu reseptor sebagai hasil dari perangsangan.
Bergantung pada kondisi organ dan sifat perangsangnya, maka dampaknya mungkin
menjadi semakin bertambah atau makin berkurang dalam kepekaannya. Kehilangan sensoris adalah situasi
eksperimental atau yang alami, dengan pengurangan banyak sekali pada intensitas
pola-pola perangsang seperti di dalam suatu kamar isolasi.
2.
Sensasi
Telah dipaparkan, untuk mempersepsi sesuatu, individu
harus mempunyai perhatian kepada objek yang bersangkutan. Dengan kata lain,
setiap individu mempersepsi apa yang diterima dengan alat inderanya. Alat
indera merupakan alat utama dalam mengadakan sensasi.
- Indera Penglihatan
Rangsangan pada mata adalah cahaya. Cahaya itu sendiri
memiliki gelombang-gelombang elektromagnetiks yang mempunyai panjang gelombang
yang berbeda-beda. Jarak panjang gelombang cahaya pada umumnya 400 – 700 nanometer.
Perbedaan panjang pendeknya gelombang
akan membawa perbedaan dalam warna yang dilihat. Ada 3 sistem yang dapat dipergunakan untuk
membedakan sepasang warna komplementer.
Sistem-sistemnya
:
ü
Terang-gelap
ü
kuning-biru dan
ü
merah-hijau
Pada
indera penglihatan terdapat 3 perbedaan dalam jumlah sistem yang terkandung
ü
Trikomat : memiliki ketiga sistem
ü
Dikromat : tidak memiliki salah satu sistem
ü
Monokromat : tidak memiliki 2 sistem atau hanya memiliki sistem
terang-gelap
- Indera pendengaran
Seperti halnya dalam penglihatan, dalam pendengaran seseorang
dapat mendengar apa yang mengenai reseptor sebagai suatu respon terhadap suatu
rangsangan. Apabila seseorang dapat menyadari apa yang didengar, maka ia dapat
mempersepsi apa yang didengar. Telinga merupakan salah satu alat untuk dapat
mengetahui sesuatu yang ada di sekitarnya. Telinga dibagi atas beberapa bagian,
yaitu :
ü
Telinga bagian luar : terdapat daun telinga, lubang
telinga. Berfungsi untuk menerima stimulus dari luar.
ü
Telinga bagian tengah : terdapat gendang
telinga, malleus (palu), landasan, sanggurdi (stapes), berfungsi untuk
meneruskan rangsangan yang diterima oleh telinga bagian luar, jadi bagian ini
disebut juga sebagai transformer.
ü
Telinga bagian dalam : jendela oval, rumah siput.
Merupakan reseptor yang sensitif yang merupakan saraf-saraf penerima.
- Indera peraba
Dalam panca indera peraba terdapat 2 macam indera, indera
kinestestik dan indera vestibuler. Indera kinestestik : perasaan atau
penghayatan pada otot-otot, urat-urat daging, dan tulang- tulang daging. Indera
vestibuler : perasaan yang menyinggung ruang depan (rongga-rongga kecil dari
tubuh dan kantung-kantung kecil).
- Indera perasa
Indera ini dapat merasakan rasa sakit, rabaan, tekanan, dan
temperatur. Tetapi tidak semua bagian dari kulit dapat merasakan hal tersebut.
ü
Sentuhan : pengalaman yang ditimbulkan lewat
kontak dengan pribadi lain atau satu objek.
ü
Temperatur : suhu.
ü
Nyeri : perasaan sebagai akibat dari kerusakan
jaringan, atau disebabkan oleh perangsangan terhadap reseptor-reseptor ujung
syaraf untuk rasa sakit pada kulit.
·
Indera pengecap
Indera pengecap terdapat di lidah. Rangsangannya berbentuk
benda cair. Lidah dapat merasakan 4 rasa, yaitu :
ü
Asam,
ü
manis,
ü
pahit,
ü
asin.
Masing-
masing dari rasa ini mempunyai daerah penerima rasa sendiri-sendiri pada lidah.
Sedangkan rasa-rasa lain merupakan perpaduan dari rasa-rasa diatas.
·
Indera penciuman
Orang dapat mencium bau sesuatu melalui alat indera pencium
yaitu hidung. Sel-sel penerima atau reseptor bau terletak dalam hidung sebelah
dalam. Pada indera penciuman terdapat 6 bau penting, yaitu :
ü
Bau hangus (burning) = ter
ü
Bau eteris (fruity) = lemon
ü
Bau harum (flowery) = bunga violet
ü
Bau busuk (putrid) = sampah
ü
Bau rempah-rempah (resinous) = cengkih
ü
Bau damar (spicy) = pala
3.
Persepsi
·
Pokok-pokok dari persepsi
Pokok-pokok yang terdapat di dalam persepsi terdapat 2
persepsi. Persepsi kedalaman yaitu
kemampuan untuk mengamati objek 3 dimensi serta persepsi gerak yaitu kemampuan untuk mengamati melalui gerak
Ilusi perceptual, terjadi ketika objek-objek yang sebenarnya sama tapi
diterima dalam bentuk yang berbeda.Ilusi bisa diartikan sebagai penyimpangan
atau kekeliruan tapi kondisi semacam ini bukanlah abnormal. Jadi ilusi ini
terjadi karena adanya kesalahan persepsi atau memperoleh kesan yang salah
tentang fakta objektif yang disajikan oleh alat indera.Beberapa ilusi yang
terkenal diantaranya:
ü
Ilusi Muller lyer
Garis (b) terlihat lebih panjang daripada garis (a), kenyataannya kedua
garis itu memiliki panjang yang sama.
- Persepsi itu diturunkan atau dipelajari
ü Visual
Cliff
Pada tahun
1960 Eleanor Gibson,Richard Walk,Ball,dan Tronick mengadakan penelitian pada
anak usia 6 bulan, dan mereka menyatakan bahwa ilusi merupakan bawaan dari
lahir.
ü
Pemulihan dari kebutaan
Penelitian lebih lanjut dilakukan untuk mementukan masalah yang sama
dengan meneliti orang buta sejak lahir dan bisa melihat setelah operasi. Ini
menentukan jika persepsi merupakan bawaan lahir maka mereka akan dapat melihat
lingkungan dengan jelas setelah pemulihan penglihatan. Contoh. Seorang bernama S.B buta sejak lahir, dioperasi
pada usia 52 tahun, setelah operasinya selesai dia bisa melihat langsung
objek-objek yang umum sepert melihat alfabet, dan menunjukkan waktu. namun ada
beberapa kelemahan yaitu dia tidak dapat mengenali benda yang belum dia pernah
pegang sebelumnya.
ü Kebudayaan
dan persepsi
Sejak lahir, manusia dilengkapi dengan kemampuan persepsi tapi pengalaman
memberikan kontribusi yang besar tentang bagaimana persepsi kita akan dunia
ini. Psikolog lintas budaya sangat tertarik terhadap bagaimana orang-orang dari
budaya yang berbeda meneriuma persepsi visual dengan cara yang berbeda pula. Hipotesis
dunia menyatakan masyarakat yang tinggal di budaya yang di dominasi oleh
garis-garis lurus, sudut-sudut pasti dan 4 persegi lebih mudah mudah menerima
persepsi garis lurus daripada mereka yang tinggal di kebudayaan non siku. Contohnya
adalah, suku Zulu di Afrika selatan hidup di dunia yang didominasi oleh kurva
atau garis lengkung. Misalnya rumah berbentuk kubah, pintunya berbentuk
lingkaran, bahkan mereka membajak dengan alat yang bentuknya melengkung.
Suku pigmi hidup di daerah hutan hujan di Kongo. Karena terbiasa hidup di
daerah yang penuh hutan lebat merekat tidak terbiasa melihat dengan jarak yang
jauh. Colin Turnbull mengamati suku ini kalau mereka pergi ke padang rumput luas, kalau melihat kerbau di
horizon mereka tidak memandang sebagai kerbau tetapi sebagai serangga kecil.
Jadi persepsi dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya faktor genetika
(percobaan sejak lahir) maupun juga pengalaman selama proses pertumbuhan menuju
kedewasaan.
- Persepsi ekstra panca indera
Mata, telinga, hidung, mulut, dan kulit menyediakan informasi
sensor perasa tentang dunia yang eksternal. Persepsi ini didasarkan pada
penafsiran kita tentang informasi sensor perasa ini. Meskipun demikian sebagian
orang, mengakui mereka dapat merasa dunia melalui jalan lain selain dari jalan
kecil sensor perasa normal. Pengalaman diatas pancaindera digolongkan menjadi :
ü
Telepati : berbicara kepada orang lain tanpa
harus bertemu langsung.
ü
Psikokinesis : kemampuan untuk menggerakkan
benda tanpa harus menyentuhnya.
ü
Meramal : mengetahui masa depan.
ü
Tembus-pandang : kemampuan untuk melihat hal
yang sedang terjadi namun tidak perlu berada di tempat kejadian.
4. Kesimpulan
Sensasi adalah proses mendeteksi dan
mengartikan stimulus. Persepsi adalah
proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu informasi terhadap
stimulus. Terdapat juga ambang-ambang sensori dan reaksi sensori.
Dalam
mempersepsikan sesuatu kita perlu meneliti lebih dalam mengenali panca indera
kita. Baik indera mata, hidung, kulit, lidah, telinga. Karena setiap panca
indera dari setiap individu dapat membentuk suatu persepsi. Oleh karena fungsi
dan kegunaan-kegunaan dari panca indera kita memiliki keunikan-keunikan
tersendiri yang dapat menangkap berbagai jenis rangsangan, tentunya tidak
setiap indera menangkap rangsangan yang sama.
Terdapat
beraneka ragam persepsi. Dalam mempelajari mengenai persepsi pun dapat kita
temui hal-hal pokok mengenai persepsi. Tidak hanya hal-hal pokok, tetapi akan
ditemui ilusi-ilusi dalam persepsi, perundingan antara diturunkannya persepsi
atau sebuah persepsi itu muncul oleh karena dipelajari oleh individu itu
sendiri. Persepsi ekstra, merupakan persepsi yang muncul di luar batas
kepercayaan, karena sifatnya yang berbeda dari biasanya.
Daftar Pustaka
Halonen, Jane S. Psychology
Contexts and Applications Third Edition. 1997. The McGraw-Hill Companies. United States
Walgito, Bimo. Pengantar Psikologi Umum. 2002. Jogjakarta : Andy Offset
Handout
Psikologi Umum I oleh Jimmy Ellya Kurniawan
terimakasih mas, membantu sekali pembahasannya
BalasHapuskunjungi blog saya dan juga minta komentarnya di http://roarfrombermuda.blogspot.com/
iya sama"
BalasHapus